Berharap dalam sesal
Hari hidupku beranjak siang
Saat pertama jumpa dalam
Nuansa penuh Tanya
Yang galau mencampur memperdaya
Selang pergantian embun pagi
Aku dan kau pun berkawan
Pesta penuh saban hari
Riuh tawa kegembiraan
Begitu manis kau membujuk lewat kemilau warna
Persembahan dari surga
Candu, kokain, sabu, putau
Kau sebut kau punya nama
Setan dan iblis bertempik bersorak
Sementara aku semakin hanyut dalam
Laut kenistaan tanpa dapat
Lepaskan diri dari jeratan
Kobaran api dan bongkahan es
Menerjang tubuh lemahku
Melumat habis masa depanku
Membekukan perjalananku
Sampailah ketika hatiku terusik rintihan sang jiwa
Ngilu terdengar di telinga
Jeritan ibu pertiwi
Menganak sungaikan air mata
Wahai bangsa
Wahai pemuda
28 oktober satu sembilan dua delapan
Kita berucap Satu
Sampai kapanpun tetap Satu
Dan Satu
Kini
Kupinta janjimu itu
Tolong aku
Dengan satu-mu
oktober 2005
Hari hidupku beranjak siang
Saat pertama jumpa dalam
Nuansa penuh Tanya
Yang galau mencampur memperdaya
Selang pergantian embun pagi
Aku dan kau pun berkawan
Pesta penuh saban hari
Riuh tawa kegembiraan
Begitu manis kau membujuk lewat kemilau warna
Persembahan dari surga
Candu, kokain, sabu, putau
Kau sebut kau punya nama
Setan dan iblis bertempik bersorak
Sementara aku semakin hanyut dalam
Laut kenistaan tanpa dapat
Lepaskan diri dari jeratan
Kobaran api dan bongkahan es
Menerjang tubuh lemahku
Melumat habis masa depanku
Membekukan perjalananku
Sampailah ketika hatiku terusik rintihan sang jiwa
Ngilu terdengar di telinga
Jeritan ibu pertiwi
Menganak sungaikan air mata
Wahai bangsa
Wahai pemuda
28 oktober satu sembilan dua delapan
Kita berucap Satu
Sampai kapanpun tetap Satu
Dan Satu
Kini
Kupinta janjimu itu
Tolong aku
Dengan satu-mu
oktober 2005
Wahai para pemuda pekalah
Raihlah mereka
Kang Akom
Raihlah mereka
Kang Akom
Tidak ada komentar:
Posting Komentar