Awagenggam
Detik arloji kembali berdetak
Lewati dua angka gandengan
Satu dua
Aku tetap saja dalam kalut
Serupa gemuruh jadinya
Swara nyaring dari laut
Arah?
Kiranya aku tak berada
Lalu, nampak terang wajah galauku
Semberawut, kusut, dan beringsut
Makan resah saban hari yang gundah
Mati rasa aku depan kaca
Wajahku tercermin bercabang dua
Satu hitam kelam
Satu sebagai sutera sulam
Hening kucari
Sepi kunanti
Ilahi
Galau dalam mencari
Kang Akom
Selasa, 03 Februari 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar